AdSense Page Ads

Wednesday, June 30, 2010

(Bad) Romance, but sounds like fun

"And all at once I lost my breath
And all at once was scared to death
And all at once I own the earth and sky"

Have You Met Ms. Jones - Robbie Williams

Robbie Williams - Have You Met Miss Jones? .mp3
Found at bee mp3 search engine


Kebayang ga apa rasanya sayang sama orang, cinta sama orang sampai segininya? Whatever what people say, whatever what people think, it's always so good to be in love ya…

Saya ingin in love lagi. Pengen desperately fabulously in love lagi. Deg-degan waktu terima telepon/SMS, going through all the rush and rubbish that every girls do saat mau kencan (manicure, pilih baju, makeup, everything!), berusaha sok jaim (padahal sudah di langit ketujuh) saat janjian sama "dia", and most of all, ngerasain apa yang Robbie Williams nyanyiin diatas: segitu sukanya sampai hampir ga bisa nafas, tapi disisi lain segitu bahagianya sampai ngerasa dunia itu pink-colored, sedemikian indahnya dan jadi milik sendiri (atau dalam kasus ini, milik berdua).

Dan bila yang terburuk terjadi, saya bakal ngerasain hitamnya hitam, sedihnya sedih, hancur berantakan karena begitu sedihnya dan sayangnya saya sama dia. Saya mungkin terdengar psycho, but I've been there and despite the ruin I've become, it's still kinda fun. Honestly.

Kata orang jangan serahkan seluruh hatimu pada satu orang, jadi kalau sampai patah hati ga terlalu sakit. Entah kenapa saran itu ga pernah kena di saya. I'm a sensualist, a greedy sensualist. Saya ingin ngerasakan semua yang bisa dirasakan manusia. Semua cinta, angan-angan, kebahagiaan, keraguan, semua emosi yang menarik, mendorong, berputar laksana ombak dan kisaran air. Seperti kata Lady GaGa: "I want it bad, bad, bad."

Apapun yang saya kerjakan termasuk dalam hubungan (baik dengan teman ataupun kekasih), saya ingin mengerjakannya sepenuh hati, no regrets. Tentunya ini semua dengan kepala dingin ya. Kalau teman/pasangan sudah jelas-jelas brengsek, tetap bertahan dan sibuk ber-drama queen sendiri bodoh namanya. Pasti ada orang lain yang sayang sama kita, jadi jangan pernah sakiti diri kita percuma. Seperti kata akang Robbie, cinta dan kasih sayang itu luar biasa menyenangkan, tapi ga da artinya kalau kita tersakiti karenanya, at least not if we can help it.

Memang buat mayoritas orang (mungkin juga bagi anda yang membaca) saya terlihat psycho dan ga sedikit yang akhirnya kabur. Menyebalkan, tapi sebenarnya saya ga terlalu peduli juga hehehe. You only live once, so why not live it to the limit?

"I want your drama, the touch of your hand
I want your leather studded kiss in the scene
I want your love..."



Tuesday, June 29, 2010

Life in Technicolor. Beautiful!

Pernah ga nyadar kalau hidup itu penuh warna banget? Bukan dunia yang kita lihat lho, tapi perasaan yang kita rasakan. Semua ada analogi warnanya, dan kayanya menyenangkan aja main analogi warna seperti itu. Ibaratnya kalau hidup ini kanvas putih bersih, pengalaman dan perasaan kita lah yang ngasi warna di kanvas itu, dan pada akhirnya membuat sebuah lukisan yang indah.

Kalau masih bingung apa sih yang sebenarnya saya omongin, ada baiknya ngedenger lagu dibawah ini, Technicolor Phase by Owl City, dari album Almost Alice. Lyricnya bisa dilihat disini. Lovely song....




Merahnya merah saat marah, lembutnya pink saat jatuh cinta, orange menyala saat bersemangat, hitamnya hitam saat disakiti, hijau muda segar saat tenang dan in control, semua warna bisa masuk di kanvas tersebut. Warna dominan bisa brilliantly bright kaya "Sunflower" van gogh, atau psychotic dark kaya "Starry Night" Van Gogh (maaf, saya suka banget karya dia soalnya!).

Pernah ngebayangin ga "lukisan" diri anda seperti apa, paling ga di tahap ini? Apapun itu, enjoy your life dan semua "warna" didalamnya. It's (your) life, it's bound to be beautiful :)

Saturday, June 26, 2010

Seminyak Beach

Yang paling enak dari Bali adalah ke Pantai itu SELALU dekat.
Well, itu juga karena saya tinggal di tengah kotanya seh (once a city girl, always a city girl).
Tapi bener lho, sunset di Bali is simply breathtaking.....


Mengejar Impian eh Layangan

Di Bali, it's all about community. Semua hal nya itu pasti berkaitan dengan komunitas/orang-orang sekitaran mereka. Termasuk yang satu ini nih, layangan raksasa. Di bulan Juni-Juli ini memang anginnya kencang dan cocok untuk main layangan. Jadilah anak-anak mudanya (atau paling nggak yang berjiwa muda) asyik main layangan rame-rame. Jangan bayangin seperti main layangan di kampung ya, yang segi empat dari kertas. Layangan disini ukurannya GUEDE dan harus digotong rame-rame. Bahkan, kalau ngegotong layangan bisa ngambil space satu ruas jalan untuk mereka. Fotonya agak kurang jelas karena saya sibuk berlarian mengejar mereka (biar banyak orang tapi mereka CEPET!). Jadinya seperti terlihat emang kadang merepotkan seh, karena macet ga jelas, but who cares. Toh ini memang kampung mereka :D


Thursday, June 24, 2010

Warung Italia

Saya lagi craving ravioli di Warung Italia. Enaaaaak banget deh pokoknya! Well, buat pencinta makanan italia asli mungkin ga setuju sama saya, tapi di Warung Italia kita bisa makan makanan Italia yang enaaaak dan (paling penting) terjangkau. Atmosfer tempatnya juga asyik banget kok. Letaknya di kawasan Seminyak (jalan Kunti) membuat tempat ini ramai dikunjungi orang, tapi saat ga ada pengunjung, enak juga kok nongkrong ngeliat turis lalu lalang... *nggak ada kerjaan mode on*

Pastanya ada ravioli, fettucini, spaghetti, trus ada pizza, lasagna, dan jenis2 makanan italia lainnya. Untuk pasta dibuat perporsi, tapi untuk yang lainnya disediakan di buffet, diambilin :) . Harganya ga mencekik kantong kok. December lalu saya makan disana bersama sepupu saya yang baik (merangkap sopir hehehe) dan my newlywed best friend with his gorgeous wifey : 4 jenis pasta, 1 pan italian pizza, minum plus 1 gelas anggur, all for IDR 250.000. Definitely one of the best nights of my life! Oke, kapanpun saya kesana selalu terhitung best night seh.... Dan yang paling cihui, tax free. Senangnya! Review lain bisa dilihat disini.

Jadi kapanpun anda lagi main ke bali, pastikan temukan papan ini di Jln. Kunti, Seminyak untuk malam yang menyenangkan bersama teman-teman ;)

Monday, June 21, 2010

Cantikku, Indonesiaku

Sudah lihat film Tanah Air Beta? Reviewnya sih sejauh ini bagus, tapi yang bikin saya agak terperangah adalah story kalau aktris utamanya harus berjemur untuk mendapatkan warna kulit yang sesuai (ok, to put it bluntly: biar jadi hitam). Dedikasi yang sungguh patut diacungi jempol, tapi juga bikin saya berpikir: "memangnya ga ada aktris lain yang memang warna kulitnya seperti itu??"

Mungkin saja memang sutradaranya cocok sama aktris ini, jadi apapun yang terjadi harus pakai dia sebagai pemeran utamanya. Namun ini ga merubah kenyataan yang terjadi belakangan ini bahwa masyarakat kita lebih condong menganggap warna kulit yang terang lebih baik daripada yang kulit gelap. Dan akhirnya "kulit putih" menjadi suatu tren, bahkan obsesi, bagi mayoritas wanita Indonesia. Walau harus mengeluarkan uang banyak untuk produk kecantikan dan pemutih kulit (bagi yang mampu), atau rela terkena dampak buruk merkuri (bagi yang tidak mampu), apapun akan dilakukan asal bisa "putih".

Pernah lihat iklan TV ***** Lasting White? Tag line nya "sinar matahari bisa merusak kulitmu, ***** membantu dengan (bla3 keunggulan produk ini)", footage nya pun gadis ini dibandingkan dengan patung yg rusak karena terus terpajan sinar matahari. Tapi ada note bawahnya: "Hindari sinar matahari langsung". Lha? kok terdengar bodoh? Berarti ga banyak membantu dong?? Atau iklan2 produk pemutih lainnya dengan model yang memang etnis Asia Timur atau keturunan bule yang jelas memang putih. Kalau ada produk pemutih yang bisa memutihkan Glenn Fredly atau Marcell secara menyeluruh, nah itu baru efektif! Sayangnya ga banyak orang yang berpikir se-ekstrim saya, dan produk2 pemutih dengan iklan2 bodoh *dan menipu) ini tetap dicari wanita.

Hal ini walau terdengar konyol tapi lumayan menyedihkan lho. Indonesia adalah negara yang benar-benar luas, dengan berbagai variasi suku dan kebudayaan. Cantiknya wanita Indonesia adalah cantik yang bervariasi, yang beragam. Eksotisnya wanita Maluku, manisnya wanita Jawa, cantiknya wanita Sunda, ini adalah sedikit dari segelintir kecantikan khas Indonesia. Di Jakarta sendiri, suku betawi adalah percampuran Arab, Cina, dan Melayu, ada kecantikan yang muncul dan sedemikian khas di tiap wajah wanita-wanita ini. Dan jelas, ga semua dari mereka berkulit terang. Bahkan kalau ditelaah, kulit terang hanya dapat diperoleh dari keturunan (e.g. leluhur yang orang Portugis, Asia Timur, atau negara barat/Eropa lain) dan secara geografis (e.g. Ubud, Sunda, atau daerah pegunungan lainnya). Jadi kalau memang tinggal di dataran rendah/pinggir pantai dan keluarga memang berkulit gelap, agak ga mungkin bisa ganti kulit dan jadi berkulit terang. Justru berterimakasihlah kalau kulitnya gelap, karena Tuhan memang menciptakan kulit gelap agar bisa nge blok lebih banyak sinar matahari yang merugikan.

Saya kedengarannya sinis ya? Bicara memang mudah, namun sebenarnya pressure di wanita itu luar biasa besarnya. Kadang wanita berusaha cuek dan ga mikirin warna kulitnya, tapi tekanan dari lingkungan (e.g. pasangan, keluarga pasangan, bahkan calon pasangan!) kadang demikian menyesakkan. Memang manusia ada kecenderungan lebih senang yang berwarna terang daripada yang gelap, namun bukankah hidup harus realistis juga? Tyra Banks, Beyonce, bukankah mereka juga sedemikian sexy dan cantiknya? Ada kisah satu model dari Bali yang bikin saya sangat salut, dan percaya bahwa warna kulit yang gelap pun bisa "menjual". Dia beserta beberapa orang lainnya difoto dengan Nadine Chandrawinata untuk iklan Bali Safari and Marine Park. Resminya dia dan kawan kawan cuma tambahan saja, tapi entah kenapa justru foto dia yang terpampang dengan segala kemegahan di atas billboard dekat pintu keluar Bandara Ngurah Rai, dan billboard di Padang Galak (jalan menuju Bali Safari & Marine Park), sementara fotonya mbak Nadine cuma nangkring di billboard daerah Nusa Dua. Beat that, darling.

Intinya: Saya nggak anti orang berkulit terang, saya cuma ga mau aja wanita-wanita memaksakan merubah diri cuma demi "trend". Saya percaya bahwa ada kecantikan dalam tiap wanita (Indonesia), terlepas dari apa warna kulitnya, dan saya berharap akan lebih banyak lagi orang (Indonesia) baik pria dan wanita yang menyadari hal ini. it's gonna take a while to change, Amerika yang konon demokratis dan merdeka dari tahun 1776 aja baru memilih Miss America berkulit hitam di tahun 1984 (Vanessa William), dan Miss USA di tahun 1990 (Carole Gist), dan presidennya (Barrack Obama) baru terpilih di tahun 2008. Jadi jelas, hal ini butuh waktu. Ingat ya kawan-kawan: bukan warna kulit terang dan produk pemutih yang membuat anda sekalian bersinar, tapi "bersih" yang sebenarnya membuat anda menonjol. Bersih diri, bersih hati, everything. Seperti di film Robots: "You can shine no matter what you're made of". Jadi bersinarlah wahai wanita Indonesia!

Friday, June 18, 2010

Adolf Hitler about iPad

Watch it here. Simply hilarious.
Thanks to Komang D. for the clip :)

Belvedere Vodka - 1

I love ads. Especially liquors, they made their statement clear. Tantalizing, invigorating, seductive, cool, everything.
I stumble upon this Belvedere ads ages ago, and by now they had completely brand new ads. Nevertheless, I still kinda love this one :)



Wednesday, June 16, 2010

Caesars Palace Print Ads - Fantasies

Just like the Dove campaign, some advertisement doesn't need much to state themselves. This is my all time favorite. Precious.

Monday, June 14, 2010

Dove Pro Age campaign

Kata orang, kecantikan cuma sebatas kulit. Dan saya sepenuhnya setuju. Coba, mana ada orang yang menganggap kulit yang terkelupas itu cantik? Hehehehe....

Tapi serius, iklan-iklan kecantikan sekarang sudah benar-benar ga masuk akal. Satu contoh yang paling saya benci saat ini adalah P***s Age Miracle. I mean come on, masa yang pake produk age miracle ini usianya 28, 30 tahun? You're not even that old enough, sugar! Dan kalau ada yang bilang mereka (early 30s) sudah harus pakai produk macam ini, they better got their head checked. Seriously.

Iklan yang saya suka, dan sangat saya dukung adalah iklan dibawah ini. Well, mereka juga jual produk sih, tapi at least mereka menjualnya dengan baik dan benar. Enjoy.



Also see other Dove campaign: Evolution, Man Made Disability, and Real Esteem

Sunday, June 13, 2010

Curhat si Kucing - 1

Sesaknya di kota ini... Sulit untuk bernafas... Begitu banyak yang ingin dikatakan, diutarakan, tapi ga pernah bisa tersampaikan. Rasanya seperti dalam kandang kaca, cuma bisa melihat tapi ga bisa menyentuh, mencium, merasakan. Pengen break free, pengen menghancurkan kurungan kaca ini dan lari sejauh-jauhnya, tapi ga bisa. I'm stuck here.

Tangan yang terulur ke dalam kurungan ini ga pernah diam cukup lama untuk dibaui, untuk jadi keluarga, untuk jadi teman. Semua berpikir ada yang diharapkan dari mereka, ada yang diminta. Pujian tulus dan kasih yang ditawarkan, yang oleh tuan-tuan terdahulu diterima dengan sukacita dan kehangatan, disini tidak laku dan dianggap "ada maunya".

Seandainya bisa terus seperti dulu, bebas merdeka tanpa ada pembatas, bisa pergi kemanapun, melakukan apapun, menyayangi siapapun, dan tahu ada apa yang dilakukan dianggap berharga oleh orang lain. Katanya tunggu dengan sabar, karena tuan-tuan yang mengerti akan datang, Tuhan toh ga tidur. Tapi kucing bukan binatang yang sabar, dan kucing sangat penasaran. Well, mungkin satu saat akan benar-benar ngerasa kepentok dan menghancurkan kurungan ini, apapun yang orang lain akan pikirkan; atau justru breakdown and slowly died. Karena ga ada kucing manapun yang suka dikurung. Ga ada.

Friday, June 11, 2010

Who am I?

The passion and impulsiveness of Lestat
The curiosity and eagerness of Alice
The faith of Sara Crewe
The lust and love of Ramses the Damned
The criminal yet sincere mind of Artemis
The bright and open-minded of Doraemon
The complex philosophy of Yuko
The obedience of Watson
The valour of Hastings
The honour of Greek Gods
The grandeur of Hindian Gods
The childishness of Tinkerbell
The endurance of Hobbit
The ambition of Nathaniel
The wittiness of Bartimaeus
The darkness of Hannibal
The vanity of Dorian Grey
And I walk through the beauty of Prague
Through the foggy mist of London
Through the wretched Grimpen Mire
Through the sands of Egypt
Through the primitive land of Jurrasic park
Through the untouchable land of Sumatra
Through the beauty of Rivendell
Who am I?
I am what I read.

Thursday, June 10, 2010

The Sensualist

“There’s no way to cheat a sensualist like me, somebody who can die laughing for hours over the pattern of the carpet in a hotel lobby.” Memnoch the Devil – Anne Rice

And you know what, Lestat is right. For sensualists, everything in this world is beautiful, interesting and invigorating. Every details count. God gave us five senses, and what more suitable than to use them to the limit?

The smell of the grass after the rain, the texture of ancient wooden door, the vibrant color of freshly bloomed flower, the soft sounds of breezing wind, the delightful taste of honey.

The humming sounds of elevator as it takes us up and beyond, the smell of leather sofa, the gleaming silver from polished chrome, the sharp edge of papers and documents, the deliciousness of wine.

The sweet aroma of freshly baked bread, the sounds of pan and pots against the stove, the warmth of children in your arms, the taste of candy bar mixed with chocolate, the texture and details of a gingerbread man.

The feel of your lover’s hair through your fingers, the smooth soap aroma after his/her bath, the coolness of his/her skin, the soft sigh when you embrace your lover close, the intoxicating kiss.

So many things are laid open by God, for us to enjoy and appreciate not only with our senses, but also with our minds. Caught up with the monotony of the so-called civilized world, it takes Lestat, the sensualist brat prince, to remind me these things. Humans can be dull, but life… Ah, life is never dull, isn’t it?

Thursday, June 3, 2010

To my Angels (and Archangels)



Isn't it a beauty? Song of the Angels by Bouguereau is a beautiful image which depicts Mary seated on a bench holding the infant Jesus with three angels looking on. Two of the angels are playing musical instruments. The picture not only strikes me for being incredibly beautiful and lifelike, but it is also remind me of what life has been. Haven't we always been like that? The Lord hold us close while His/Her angels guard us dearly.

In my life, I have ups and downs. It never easy when you were down, and sometimes, I do got trapped in the sorrow and negative feeling, thinking that all has abandoned me. Whoever hadn't that experience? I think everybody does. Nevertheless, as I grow I realize, I have never really been at the bottom of the pit. I was always saved, caught, protected, so I never reach rock bottoms.

People that converse with me and made me happy, they are angels that Lord have send for me. Strangers that smiled at me and comfort me, they are angels as well. Everywhere I go, I met Angels that help me to be better, angels that help me from self destruction. Lest forget my Archangels, angels that I definitely know that they are specially send by Lord for me, and only for me. For they have never leave my side, and with them I can always find comfort and calmness even at the worst of storm.

If you ever done good deed to someone, if you ever be a comfort to someone, if you ever become Lord's helper and messenger (even if you didn't realize it), then you are an Angel. Whether you are a stranger, a friend, a lover, anything, as long as you have done the above, you are one of the angels. And for them, both angels and archangels, this article is written. Thank you. For everything.

Search This Blog