AdSense Page Ads

Wednesday, October 20, 2010

I can handle myself, thank you.

And if anyone dares to tell me which "certain names" of men I must marry, I shall shove my beautiful blazing red kinky high heels all the way down to them throats :).

Maaf, tulisan saya kali ini dibuka dengan emosi jiwa. Saya baru saja tahu kalau salah satu "The Men I Must Marry" ato TMIMM yang ngedeketin saya ternyata punya anak istri. Ouch. Luckily saya juga ga peduli sama dia, cuma tetap saja rasanya jengkel. Sudah tahu kaum saya sulit sekali mencari pasangan, mbok ya jangan pake dimainin gitu, walau cuma usaha sekalipun. Bayangin, cuma 2% penduduk Bali yang ceritanya "saudara saya", trus kurangi lagi dengan wanitanya, lalu kurangi dengan pria yang sudah berkeluarga, kurangi lagi pria yang ga masuk kriteria umur (terlalu muda atau terlalu tua). Hasil akhirnya, TMIMM yang eligible tuh lebih sedikit dari Jalak Bali di Penangkaran. (Hmm... ide bagus... Apa kita biakkan saja mereka disana dan kita brainwash ya? evil plotting mode on).

Saya rasa banyak kaum saya (atau biar fair saya akan sebut dengan TWTSM - The Women They SHOULD Marry) yang juga berpikir kalau hal ini agak ga adil, namun jarang yang berani speak out. Relax girls, I'm here for you ;)
Sudah TMIMM itu sedikit, yang brengsek seperti pria diatas pun banyak. Dan ga semua TMIMM itu peduli sama TWTSM, kalau nemu yang oke dan cocok, biar ga TWTSM pun okelah. Toh mereka ga (terlalu) kena masalah kalau ga ngambil TWTSM. Nah kalau kami? Bukan hanya dibuang, keluarga pun seolah tercemar dan terCoreng (juga ter-Bobo dan ter-Upik... Nah, keluarga Bobo dong wkwkwkw). Kaya menjadi sedikit harimau bali betina yang tersisa, namun harimau bali jantannya malah kawin ma yang lain spesies. Lama kelamaan ya bakalan punah secara genetis. Bukan hanya ga adil, ini juga membahayakan.

Jawaban yang selalu diulang kalau ada yang ngajuin protes begini: "Kalau perempuan kawin keluar, hubungan darahnya putus. Karena laki-laki yang pegang nama keluarga, jadi wajar saja dan ga masalah dia kawin sama siapa." Hello? Belajar biologi ga sih? Anak itu kromosomnya gabungan dari kromosom orang tua. Kalau Ibunya hebat bapaknya biasa saja, ya anaknya bisa tetap hebat ikut darah/gen ibunya. Ini berlaku sebaliknya juga. Lagipula, kayanya banyak yang lupa maraknya perselingkuhan. Anak seorang pria belum tentu anak pria itu, namun anak seorang wanita sudah pasti anak wanita itu. Jadi yeah, kalau alasannya hubungan darah justru lebih masuk akal kalau bertaruh pada perempuan daripada laki-laki.

Saya ga pengen bikin huru-hara atau berusaha bilang sistem ini sucks. Oke, sistem ini memang sucks hehehe. Yang saya inginkan disini adalah kesadaran kaum saya, TWTSM bahwa mereka pun punya hak untuk memilih pasangannya. Wanita sekarang sudah maju. Kita sanggup berperan dalam mencari nafkah, dalam urusan rumah tangga, dalam mencinta. Kita setara. Walau hampir ga ada (oke, memang ga ada) TMIMM di sini yang menganggap saya "lulus kriteria", saya beruntung (pernah) tinggal dilingkungan yang menghargai saya. Saya mampu berkarya maksimal di tempat kerja, saya disayang dan dihargai oleh teman-teman saya (yang oke banget, baik secara karir maupun kelakuan). Saya berharga. Apapun yang TMIMM pikir tentang saya, saya berharga. Mungkin tidak dalam standar mereka, tapi justru dengan standar lain (yang mungkin lebih tinggi). Dan saya yakin saudara2 saya, para TWTSM lainnya juga merasakan hal yang sama. So don't lose hope, ladies. We're good, you know, we're good.

Bila ditanya, apakah saya akan terus berjuang mencari TMIMM, saya tidak tahu. Yang saya kejar sekarang adalah calon suami yang cukup berpikiran terbuka dan menerapkan konsep Naradeswari: Lelaki mencari perempuan yang bisa mengangkat derajat suami atau menjadi kekuatan suami. Bila ada pria yang mempercayai kekuatan wanita seperti itu, maka dia akan sanggup menghargai wanita. That's my man. Kalau kebetulan menemukan TMIMM seperti itu syukur banget, tapi kalau ga ketemu (atau ga ada) ya apa boleh buat. Sama halnya TMIMM yang bisa memilih untuk mengambil pasangan yang terbaik menurut mereka, TWTSM juga punya hak untuk mengambil pasangan yang terbaik menurut mereka. Karena wanita itu berharga. Remember that ladies!!!

PS: Buat para TMIMM yang ngebaca dan mau protes, tolong luangkan waktu untuk bercermin dan merenung sejenak, benarkah anda sudah melakukan yang terbaik untuk TWTSM? Kalau belum, tolong coba be a better man sebelum protes, oke? ;)
Inget, TWTSM itu bisa aja adik/kakak kalian, ibu kalian, cucu kalian. Don't make them suffer ya....

Update: read more here

No comments:

Post a Comment

Search This Blog