AdSense Page Ads

Tuesday, March 8, 2011

This One is For You, Mum

Mumpung hari Wanita se-Dunia (telat sehari sih), saya ingin bercerita tentang Mama. Yeah, pasti malas banget ya baca tentang keluarga orang lain. Tapi saya harap anda mau terus membaca sampai habis, siapa tahu ada pelajaran yang bisa ditarik :)

To get started, semua Mama pada dasarnya orang yang kuat. Laki-laki boleh berasumsi dia yang paling kuat, namun kekuatan yang sebenarnya buat saya terletak pada Wanita, apalagi seorang Ibu/Mama. Keteguhan wanita untuk melindungi dan membahagiakan anak-anaknya plus pria yang dicintainya benar-benar tidak ada duanya deh. Hampir ga mungkin seorang pria bisa merasakan maternal feeling itu, makanya ada istilah "Surga ada dibawah telapak kaki Ibu".

Mama saya adalah orang yang amat sangat kuat, dan dia mampu memilih untuk menjadi bahagia walaupun diterpa berbagai cobaan. Dari semenjak saya kecil hingga dewasa, saya hampir ga pernah melihat Mama menangis di depan anak-anaknya, ga peduli seberapa beratnya pun masalahnya. Saat papa ga ada dan beliau harus menghidupi sendiri ke 5 anaknya, Mama tetap berjuang dan menerima semuanya dengan besar hati. Bayangkan, saat itu 2 anak beliau kuliah di luar pulau dan 3 orang lainnya masih SD, dan Mama sama sekali tidak punya pengalaman kerja karena Papa melarang mama bekerja. Yang papa tinggalkan hanya sebuah toko listrik/fotokopi kecil yang juga baru dibuka (mereka baru pindah dari Jakarta saat itu). But she did it, dan berhasil membuat toko tersebut menghasilkan hingga sekarang.

Dengan semua itu, Mama masih harus bertahan dengan cercaan dan kabar miring yang justru dilontarkan oleh orang yang ia sayang, yang harusnya mengayomi kami. Baik dicerca langsung oleh orang tersebut maupun sindiran-sindiran orang, beliau sudah mengalaminya. Fitnah ini sampai membuat tak ada yang mau membantu kami, walaupun sebenarnya saat itu kami sangat butuh bantuan baik moril maupun materil. Seolah kami ga punya teman ataupun keluarga. Apa yang Mama lakukan? Beliau justru menekankan pentingnya cuek dan menjaga emosi. Kasarnya, "He's an ass. Let's not be an ass, too.". Saat orang yang ia sayang tersebut dalam kesulitan, Mama tetap mengulurkan tangan dan membantu dengan tulus. Beliau ga pernah meninggalkan kewajibannya sebagai seorang wanita.

Apa hasil dari keteguhan Mama? Perbaikan kehidupan. Anak-anak yang pintar dan mampu berdiri di atas kaki sendiri. Berbagai hal yang ia butuhkan. Tuhan ga tidur. Keteguhannya untuk tidak membenci orang yang menyakitinya membuat kami pun berusaha tidak melakukan hal itu. Tekadnya untuk melindungi dan membahagiakan kami mampu membuat kami pun berusaha menjadi bahagia demi dirinya. Dan ya, semua yang beliau butuhkan selalu diprovide oleh Tuhan. Semua permintaan-permintaan polosnya selalu terpenuhi walau terpenuhi dalam kondisi yang mungkin mengagetkan (her good samaritans are just everywhere).

Sangat mudah untuk menuduh semua kabar miring yang dihembuskan orang itu benar, karena beliau tidak mau membuang energi untuk membantah atau bersikap sebagai "korban" ala sinetron. Jangan bayangkan Mama saya seperti di TV-TV, yang menangis perlahan, "ya Tuhan, kuatkanlah aku" sementara kamera sibuk men-zoom. My Mama rocks. Semua hal ditanggapi dengan cuek dan ga pernah sinetron mode. Tapi bukan berarti beliau tak terluka, beliau cuma memilih untuk "nelan" semua itu dan cuek. Menurut beliau masih banyak orang yang lebih susah dari kami, dari beliau, so why bother? Dan juga, Mama tidak ingin kami terluka, jadi lebih baik beliau bersikap cuek sehingga kami tidak sedih melihat beliau bersedih. Children's First, motto Mama.

Karena terlihat kuat dan makmur walau tanpa Papa (padahal kami masih berjuang lho, hidup adalah perjuangan), maka orang berpikir kalau kabar tersebut benar. Padahal kalau mau pake otak, coba lihat apa yang telah di achieve Mama saya. Semua anak-anaknya anak baik-baik. Walau dalam kondisi ekstrim tak satupun dari kami terjebak dalam pergaulan yang salah. Ga ada satupun anak Mama yang terkenal karena keburukannya (e.g. matre, piala bergilir, etc). Itu saja sudah jauh lebih baik dari banyak orang dengan keluarga utuh. And we all love her, dan rela melakukan apa saja demi beliau karena beliau pun rela melakukan apa saja demi kami. Apa itu bisa dicapai bila fitnah tersebut benar? Jelas nggak. Nothing good will come from bad stuff. Dan sebaliknya, nothing bad can come from good stuff.

I love her, dan hanya ini yang bisa saya lakukan untuknya. Saya ga mampu membersihkan nama beliau, melenyapkan semua kebohongan yang orang katakan tentang beliau, tapi saya bisa memberitahu semua orang what a great woman she is. Dia ga sempurna, she has her faults, but I love her all the same. This one's for you mum. I love you.

No comments:

Post a Comment

Search This Blog