AdSense Page Ads

Monday, June 6, 2011

The Gombals, oh The Gombals

Telepon berdering, gadis itu mengangkatnya sambil mengerutkan kening.
"Sayang..." sapa suara pria di ujung sana mesra. Gadis itu tersenyum, "here we go again", batinnya.
"Hey... tumben telpon..." jawabnya manis sambil otomatis merendahkan suaranya.
"I miss you, baby." jawab pria itu, suara gadis itu yang rendah mendesah selalu membuatnya bersemangat.
"Sibuk ga? Punya waktu untukku?" tanya pria tersebut,
"Ah... selalu ada waktu untukmu lah...." jawab gadis itu mesra.

Dan seterusnya.... :)

Ada orang yang hobinya mancing, ada orang yang hobinya main remote control. Salah satu hobi saya adalah flirting. Biasanya saya flirting untuk tujuan baik, yaitu kesejahteraan pasangan saya. Kalau anda tahu caranya, ga akan habis teknik-teknik flirting untuk membuat girang pasangan anda. Saat saya lagi single and good-looking begini, ahem maksud saya single and looking, barulah saya bertemu The Gombals and The Unfaithfuls ;)

Di era FB/SMS/smartphone ini pasti pernah dong ketemu paling ga salah satu dari mereka? The Gombals akan menggombali anda sampai anda takluk, dan The Unfaithfuls bakal selingkuh dibelakang anda atau justru menjadikan anda selingkuhannya. Bisa diduga, The Gombals biasanya tergabung dalam The Unfaithfuls, dan The Unfaithfuls sudah pasti salah satu The Gombals. Kedua tipe ini benar-benar bisa bikin mangsa yang lengah kelabakan.



Don't get me wrong, biar hobi saya flirting (yeah, I'm with The Gombals) prinsip saya adalah "ga boleh pasangan orang". Karena saya ga mau saya digituin juga, karma itu ada lho. Namun tampaknya itu tidak menghentikan usaha-usaha The Gombals (yang ternyata juga The Unfaithfuls) untuk mendekati saya. Karena dasarnya saya juga ga peduli sama mereka (it's a game, that's all), saya ga peduli kalau belakangan tau mereka punya orang, palingan saya langsung kabur. Yang menyebalkan kalau tiba-tiba saya dilabrak. Let me see, saya pernah dilabrak sama mantan tunangan, sama istri orang, sama pacar/pasangan resmi, sama tunangan orang, macam-macam deh. Dan saya cuma bisa bilang dalam hati, "Duh Bu/dek/tante, pasangan mu itu lho yang kudu diiket, jangan ngaku-ngaku single kemana-mana...."

Seingat saya dulu flirting itu perlu usaha, perlu modal. Gimana nggak: telepon nyaris tidak ada, kalau mau pdkt harus dirumah/sekolah, persaingan jelas dan terang-terangan. Jadi hubungan pun akan dipertahankan sebisanya. Susah payah dapatnya, man! Kalau sekarang: pulsa SMS/telpon nyaris ga ada harganya, bisa juga ngerayu lewat FB/Twitter/BBM, mau gombal apa aja ga ada yang bisa membuktikan (teorinya). Wajar banget sekarang semua orang sibuk merayu kanan-kiri, jadian kanan-kiri, dan putus secepat kilat juga. Saya kadang jadi miris, apa nggak ada lagi ya namanya "Kesetiaan" di jaman sekarang? Dan jadi lebih bingung lagi, serius nih orang-orang pada percaya dengan semua cyber gombal itu??

Seperti adegan telepon panas diatas (mungkin karena nelponnya dekat kompor), kita ga pernah tahu apa yang sebenarnya dilakukan lawan bicara/chat kita. Apa iya semua kata manis di wall/inbox FB kita itu spesifik buat kita dan ga diulang ke cowok/cewek lain? Apa iya semua SMS mesra itu ga di copy-paste dan di forward ke beberapa orang sekaligus? Apa iya chatting hangat bertaburan kata cinta itu benar-benar chatting berdua aja, dan bukannya chatting dengan beberapa orang sekaligus? We'll never know. Ga percaya? Percayalah :). A little secret: saya bisa flirting di telepon dengan mesra sambil ngerjain worksheet produksi saya di kantor. Ga romantis? Sangat. Teman saya sampai meledek saya, "Mending buka 0809 aja say, laku berat deh dikau..."



Pelajaran yang bisa kita tarik: Jangan percaya sama rayuan orang, terutama yang cyber (FB/tweet/call/sms). Kalau anda ga akan mau didekati dan dirayu oleh seseorang yang anda tidak kenal di jalan, maka kenapa anda mau dirayu orang yang anda tak kenal di internet? Sama-sama bahaya toh. Ingat juga bahwa banyak orang yang menganggap internet itu memberikan kebebasan untuk mengatakan apa yang ia ingin katakan, dan ia tak harus bertanggung jawab karenanya. Jadi jangan juga berharap semua kata-kata indah itu akan bisa dipertanggungjawabkan.

Cara paling gampang untuk ngecek: pantau selalu FB/tweet line nya. Saya nangkap beberapa Unfaithfuls karena clue-clue di FB mereka. Ada yang main aman, tapi begitu post status "saya sakit" langsung 20an cewek nanggapin; ada yang sama sekali ga punya foto tapi temannya perempuan semua; ada yang ga punya teman/saya di blok untuk tau isi FB nya (kenapa oh kenapa mas??? xixixixi). Pastinya yang paling berbahaya adalah yang ngakunya ga punya FB/bentuk sosial media lainnya. Saya ga pernah percaya alasan, "aku ga ngerti pakai FB/sos-med". Kecuali anda berkencan dengan orang diatas 60 tahun, alasan ini sama sekali ga valid. Yang sering saya temukan adalah ngakunya ga punya, padahal punya dan komplit dengan info pacar aslinya. Whooops.....

Buat The Gombals, saya tahu flirting itu menyenangkan (I'm one of you, remember?). Tapi lakukan dengan bijak ya: jangan flirting sama orang yang anda tahu akan serius menanggapi flirting-an anda; jangan flirting demi mencari mangsa/menambah trophy (I got 5 girlfriends now! or something idiot like that); dan jelas jangan flirting sama pasangan orang/bukan dengan pasangan anda. Safety (or should I say wisely) can be fun kok :D

Photo from 123rf.com
Cartoon from http://weheartit.com:8080/entry/3383554

No comments:

Post a Comment

Search This Blog