AdSense Page Ads

Tuesday, October 11, 2011

Going in circle? Make it stop.

Diskusi saya malam ini berubah menjadi ajang curhat online saat teman saya dengan emosi menceritakan pacar sepupunya yang masih SMA datang bertandang sampai larut malam. "Mereka masih SMA gitu lho," ceritanya dengan semangat, "emang orangtua perempuan itu ga ngeliatin apa anaknya, main kerumah lelaki malam-malam??". Dengan polos saya bertanya, "Bukannya kamu juga sering bawa Aa mu kerumah sampai malam?" - rumah dia dan sepupunya kebetulan berdekatan - namun ia menjawab, "Dia juga sering lihat ipar-iparku dan sepupunya bawa pacar mereka ke rumah malam-malam, kenapa aku yang disalahin???". Errm, terus kenapa marah, batin saya. Namun saya cuma bisa melongo sampai rokok saya padam.

Ada pepatah dalam bahasa Inggris: "two wrongs don't make a right". Dua kesalahan tidak akan membuat satu kebaikan, salah ya salah sebenarnya (walaupun saya percaya tidak ada benar-salah yang mutlak kecuali dari Tuhan). Dalam kasus teman saya, dia tahu tindakan saudara-saudaranya salah, namun dia tetap melakukannya dengan alasan 'yang lain juga!', dan akhirnya saudaranya yg lain juga ikutan. Ganti 'pacar' dengan 'alkohol', 'obat bius', 'putus sekolah', atau apapun yg anda suka; intinya tetap sama : bila anda tahu sesuatu itu salah, mengapa anda tidak berubah dan memutuskan lingkaran itu, dan bukan malah membuat lingkaran baru?

Rasanya jawabannya karena lebih mudah menyalahkan seseorang, jadi kenapa repot-repot? Ini jawaban yang tidak valid sebenarnya. Kalau anda melihat orang didepan anda jatuh ke lobang, namun anda tetap mengambil jalan yang sama dan akhirnya masuk ke lobang yang sama, anda tidak berhak menyalahkan dia karena memberi jalan yg salah atau tidak menginfokan adanya lubang. Lho anda sudah lihat sendiri toh?

Tidak seperti species lain dalam kingdom animalia, manusia memiliki kemampuan imajinasi, yang bisa diaplikasikan sebagai kemampuan untuk membayangkan masa depan. Jadi kenapa tidak digunakan dan malah ikut sesuatu yang hasilnya buruk cuma dengan alasan, "habis yang lain juga...!" Gazelle afrika saja jadi lebih hati-hati minum disungai setelah rekannya diterkam buaya, masakan manusia tidak lebih cerdas daripada gazelle dan dengan pedenya terus terjerumus/menjerumuskan diri?

Pikiran manusia adalah tempat favorit saya untuk berjalan-jalan, tiap manusia memiliki pikiran yang unik dan beragam, yang saya nikmati apa adanya tanpa berusaha terlalu jauh mengerti (saya saja masih sering tidak mengerti pikiran saya sendiri). Atas dasar itulah saya tidak terlalu peduli akan teman saya yang kekeh menjalani lingkaran setan-nya. Suka-suka dia lah. Namun demi ketentraman sesi diskusi saya malam-malam, saya berharap anda yang membaca ini akan lebih pandai dan mampu memutus lingkaran setan anda, apapun permasalahannya, dan bukan hanya sanggup dan/atau maunya membeo : "habis yang lain juga...!"

Salam!

No comments:

Post a Comment

Search This Blog